COCONUS

Spons Ramah Lingkungan dari Serabut Kelapa (Cocos nucifera L.) dengan Kombinasi Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb) sebagai Anti-Bakteri

Authors

  • Rumi Maulana Nurtawab SMA Trensains Muhammadiyah Sragen
  • Fajrin Ahmad Habibi SMA Trensains Muhammadiyah Sragen
  • Yuni Hidayani SMA Trensains Muhammadiyah Sragen
  • Agus Widayoko SMA Trensains Muhammadiyah Sragen

Keywords:

Coconut Fiber, Food, Pandan Leaves, Sponge, Daun Pandan, Makanan, Serabut Kelapa, Spons

Abstract

Hygiene in food affects human health. Unhygienic food can cause people to contract dangerous diseases. One way to maintain hygienic values ​​is by washing eating utensils. Washing cutlery usually uses a sponge. Continuous and irregular use of foam sponges can cause bacteria to enter the human body. Alternative Solution is making environmentally friendly sponges from coconut fiber with a combination of fragrant pandan leaf extract as an anti-bacterial. The research method is descriptive with a quantitative approach. Data collection through observation and literature study. Product effectiveness indicators: 1) Meets antibacterial tests; 2) Water absorption test; 3) Organoleptic test; 4) resistance test and 5) pH test. The data analysis technique used is quantitative descriptive. From the test results, the coconut fiber sponge met the antibacterial test better than the foam sponge, leaving 75 colonies with a pandan leaf extract concentration of 75%. The coconut fiber sponge meets SNI, the sponge's water absorption capacity is 10.62%. Organoleptic tests show that coconut fiber sponge meets SNI for sponges including aroma and texture. Durability tests show that the coconut fiber sponge can last more than 3 weeks. The pH test shows that the coconut fiber sponge has a neutral pH of 6.2 so it is safe in direct contact with the skin.

Abstrak

Kehigienisan pada makanan berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Tidak higienisnya makanan dapat menyebabkan manusia terjangkit penyakit berbahaya. Salah satu cara dalam menjaga nilai higienis yaitu dengan mencuci peralatan makan.  Pencucian alat makan biasanya menggunakan spons. Penggunaan spons busa secara terus menerus dan kurang teratur dapat mengakibatkan bakteri masuk ke tubuh manusia. Solusi alternatif solusi adalah dengan pembuatan spons ramah lingkungan dari serabut kelapa dengan kombinasi ekstrak daun pandan wangi sebagai anti bakteri. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data melalui observasi dan studi pustaka. Indikator efektivitas produk: 1) Memenuhi uji antibakteri; 2) Uji daya serap air; 3) Uji organoleptik; dan 4) uji ketahanan dan 5) uji pH. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Dari hasil pengujian spons serabut kelapa memenuhi uji antibakteri yang lebih baik dibandingkan spons busa menyisakan 75 koloni dengan konsentrasi ekstrak daun pandan 75%. Spons serabut kelapa memenuhi SNI daya serap air spons sebesar 10,62%. Uji Organoleptik menunjukkan spons serabut kelapa memenuhi SNI spons meliputi aroma dan tekstur. Uji ketahanan menunjukkkan spons serabut kelapa mampu bertahan lebih dari 3 minggu. Uji pH menunjukkan spons serabut kelapa memiliki pH netral yaitu sebesar 6,2 sehingga aman bersentuhan langsung dengan kulit.

References

Merdeka.com. (2019, November). MERDEKA.COM. Retrieved from Makanan adalah Sumber Energi bagi Makhluk Hidup, Ketahui Keutamaan Lainnya: https://www.merdeka.com/jatim/makanan-adalah-sumber-energi-bagi-makhluk-hidup-ketahui-keutamaan-lainnya-kln.html

Milenia, T. F. (2021). STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN SPONS BUSA DENGAN SABUT KELAPA SEBAGAI ALAT PENCUCI TERHADAP JUMLAH ANGKA KUMAN PADA PIRING. PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FIK UMS, 14.

Safira, Y. (2017). Jurnal Universitas Brawijaya. Retrieved from Pengaruh Antibakteri Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) terhadap Lactobacillus acidophilus Penyebab Karies Gigi secara In-vitro: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7309/

Sari, I. (2013). PEMBUATAN DAN PENGUJIAN KARAKTERISTIK GENTENG BETON DENGAN PENAMBAHAN SERABUT KELAPA. Jurnal Einstein, 1-8.

Sulanjari. (2010, October). FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. Retrieved from Sabut Kelapa Pengganti Spons: https://fmipa.uny.ac.id/id/berita/sabut-kelapa-pengganti-spons.html

Zikria, R. (2022). Outlook Komoditas Perkenuman Kelapa. PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL, 4-50.

Downloads

Published

2024-02-29

Issue

Section

Artikel